Senin, 15 November 2010

produksi dan produktifitas (pengantar bisnis)
Nama : erma yeni
Kelas : 1 EB 20
NPM : 22210408
BAB 10

PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen, berupa barang maupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah suatu organisasi/ lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang dan jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

 Produksi
Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan peting untuk mengubah sumber menjadi hasilyang dapat dijual.

 Sistem Produksi Manufaktur
Keputusan jangka panjjang menentukan disain sistem produksi adalah tentang:
Disain produksi dari barang yang diproses, pemilihan/ penentuan peralatan dan prosesnya, disain tugas lokasi darinfasilitas produksi, layout dari fasilitas tersebut.
1. Sifat-sifat produksi: proses ekstraktif (suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan dari alam), proses analitik(proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk /jenis lainnya), proses fabrikasi (proses yang mengubahan suatu bahan menjadi beberapa bentuk), proses sintentik ( metode pengobinasian beberapa bahan kedalah suatu produk.
2. jangka waktu produksi: proses terus-menerus( continuous process), proses terputus-putus( intermittent process)
3. sifat produksi: produksi standard, dan produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran sekilas
Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah: perencanaan produksi, organisasi produksi, pengendalian produksi, pemeliharaan pelaratan, pengawasan dan pemeriksaan kualitas.

 Prencanaan produksi
Fungi produksi adalah menciptakan barang dan/atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Keputusan-keputusan yang menyakut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok meliputi: jenis barang yang akan dibuat, jumlah barang yang akan dibuat, cara pembuatan. Perencanan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu: disain awal yang berupa disai spesifikasi, disai barang, cara pembuatan, dan usaha modifikasi.

 Oraganisasi Produksi
Tangung jawab untuk memperoduksi barang berada pada bagian produksi, bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam prencanaan, supervise atau pelaksanaan.

 Pengendalian Produksi
Merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam satu aliran dimana aliran tersebut akan membersikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat.

a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Order control ( digunakan oleh perusahaan manafaktur yang beropresi hany pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya), Flow control ( gigunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang).

b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
Perencanaan ( jika pesanan pembeli atau pesanan untuk persediaan pada perusahaan yang telah diteriam oleh bagian perencanan produksi), Routing ( merupakan suatu usaha untuk menentukan urutan-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi).

c. Scheduling ( sutu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan). Dispatching ( merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi).
Analisis jaringan kerja: metode jarul kritis dan PERT
Merupakan teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapaibiaya yang rendah. Pengertian teknik ini peru diketehui konsep dasar baik dari anilisis jaringan kerja maupun MJK dan PERT dalam perencanaan dan konsep dasar itu adalah:
1. Jaringan Kerja ( Network)
Merupakan satu rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Aktuvitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari perkerjaan yang membutuhkan suatu waktu tertentu. Sedangkan kejadian adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
2. Jalur Kritis (Critical Parth)
Merupakan jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktifitas semu (Dummy), suatu aktifitas dalam jaringan kerja yang memebutuhkan nol satuan waktu. Keterbatasan-keterbatasan metode jalur kritis (MJK): MJK mendasarkan dari pada asumsi bahwa penyelesaian aktifitas dapat diketahui denga tepat pada setiap waktu, tidak memesukan gagasan analisis stastistik dalam menentukan perkiraan waktu, merupakan model perencanaan static dan bukankah alat control yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT), untuk mengatasi kelemahan MJK, MJK memasukan metode beberapa hal seperti: teori probalitasi, gagasan analisis stastistik, program evaluation and review technique. PERT menggunakan 3 macam pemikiran waktu yaitu: waktu yang paling optimis, waktu yang paling pesimis, dan waktu normal.

 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Merupakan masalah yang cukup dominant dibidang produksi.persediaan dalam jumlah yang besar menggandung banyak resiko seperti: resiko hilang dan rusa, biaya pemeliharaan dan pengwasan yang tinggi, resiko usang dan uang yang tertanam di persediaan terlau besar.
Jumlah ekonomis dipengaruhi oleh besar-kecilnya jumlah pemesanan dan 4 faktor yaitu: jumlah kebutuhan bahan baku pertahun, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan harga bahan baku. Semakin besar volume persediaan akan membujat semakin kecil biaya pemesanan. makin besar volume persediaan, maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula.
Waktu pemesana ditentukan oleh jumlah pemesana yang paling ekonomis dan tenggang waktu penyediaan. Waktu penyediaan adalah tenggang waktu antara pemesanan sampai barang yang dipesan itu tiba di perusahaan.

 Pemeliharaan Pelaratan
Fungsi pemeliharaan perbaikan peralatan sanga memengan peranan. Kerugian yang diderita oleh perusahaan kerena kelalaian yaitu: kerusakan pelaratan, kerugian karena berhentinya kegiatan produksi, karena keterlambatan pengiriman barang kepda konsumen, perusahaan memebayar claim karena penyerahan tidak tepat, menimbulkan keengganan para pelanggan.
Pemeliharaan selama 3tahun cenderung naik karena: kecepatan pengoprasian peralatan, memasang alat konrol otomatis dan alat-alat pembatu lainya dari perkembangan teknologi, peralatan baru yang diusahakan dapat bekerja lebih lama, dan lebih produktif.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
a. Di derentralisir menurut pusat biaya atau depatermen. Keuntungan-keuntungannya: tenaga teknik mengerti betul penggunaan dan karakterlistik alat-alat yang harus mereka pakai, mempermudan pimpinan mengarahkan pegawai untuk kerja cepat selesai, control pemeliharaan dapat ditingkatkan.kelemahannya: fleksibilitas sangat rendah, terdapatnya duplikasi tenaga kerja.
b. Sentralisasi, keuntungannya: tidak dapat duplikasi alat-alat, fleksibilitas yang tinggi. kelemahannya: memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang, memerlukan perencanaan, beban pekerjaan bagi pemeliharaan semakin berat.
Program pemeliharaan peralatan itu meliputi: penyusunan perencanaan, mengatur jadwal waktu, mengatur kartu perintah kerja, mengatur penggunaan suku cadang, mengatur program latiahan, mengatur distribusi waktu.

 Penagwasan Kualitas dan Inspeksi
4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu: penentuan kebijakan, tahap penentuan disain teknik, tahap pembuatan, dan tahap pengunaan dilapangan.
Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karateristik kualitas dam memperbandingkan denga standard yang telah di tetapkan. Konsep probalitas sanga memegang peran tehadap pengawasan kualitas dengan cara menetapkan perencanaan.
Badan pengawasan ( control Chart)
Penyimpan dalam proses industri di bagi 2 katagori: penyimpanan-penyimpanan yang tidak dapat ditentukan, penyimpanan-penyimpana yang dapat ditentukan.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Yaitu: dekat denga pasar, dekat dengan bahan baku, ongkos transport, penyediaan tenaga kerja, penyediaan sumber tenaga kerja/energi, lingkungan sekitar, dan iklim.

 Cara penentuan lokasi pabrik
a. Cara Kualitatif
Yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi faktor-faktor yang dinilai meliputi: bahan baku, tenaga kerja, fasilitas tenaga kerja listrik, trasportasi, dan pasar.
b. Cara Kuantitatif
(1) Cara yang sederhana, usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan.
(2) Cara yang kompek, menggunakan rumus-rumus metematika dan menggunakan model tertentu yaitu OPERATION RESEARCH.

 Layout Fsilitas Produksi
adalah pengaturan dan penetapan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi.
Tujuan dari layout pabrik ini adalah: untuk meminimikan biaya pengakutan dan pengaman, untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan, untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efesien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan, untuk melakukan pekerjaan yan efesien dan untuk memudahkan pengawasan pekerja bagi mandor.
1. Precess Layout
Merupakan penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu.
2. Product Layout
Merupakan pengatur mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus prises produksinya .
Penggunaan product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a. volume produksi cukup sesuai denga kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan akan barang yan dihasilan cukup stabil
c. Barang yang dihasilakan terstandardisir
d. Koponen-komponen dapat salin ditulakan
e. Peneyediaan material yang ajeg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar